Back

USD/IDR Terus Melambung yang Hampir Mencapai 16.000

  • USD/IDR melanjutkan penguatan kemarin yang hingga saat ini tengah bergerak di 15.958.
  • IHK tahunan di Indonesia untuk bulan November yang dilaporkan oleh BPS turun ke 1,55%.
  • IMP Manufaktur ISM AS untuk bulan November naik ke 48,4.

Pasangan mata uang USD/IDR menekan ke sisi atas kisaran perdagangan yang berlaku di 15.827-15.976, yang saat ini tengah bergerak ke 15.958. Pasangan mata uang ini kembali bergerak di atas Simple Moving Average (SMA) 200 periode pada grafik harian. Dolar AS menguat setelah Presiden terpilih Donald Trump mengutarakan cuitannya pada akhir pekan bahwa negara-negara BRICS dapat menghadapi tarif jika mereka mempertimbangkan untuk melanjutkan proses de-dolarisasi.

Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi di Indonesia yang diukur oleh indeks harga konsumen (IHK) turun menjadi 1,55% YoY pada November 2024, dibandingkan dengan inflasi pada bulan Oktober yang terlihat di 1,71% YoY, di atas estimasi 1,5% YoY. IHK bulanan meningkat ke level 0,3% MoM, dibandingkan dengan tingkat di bulan Oktober 0,08% MoM, melampaui estimasi konsensus di tingkat 0,26% MoM. Inflasi inti mencatatkan level tertinggi dalam 16 bulan terakhir ke level 2,26% YoY, dibandingkan dengan tingkat di bulan sebelumnya, 2,21% YoY, melampaui estimasi konsensus di tingkat 2,2% YoY.

Sebelumnya, S&P Global telah merilis data Indeks Manajer Pembelian (IMP) Manufaktur Indonesia untuk bulan November. IMP tercatat meningkat ke 49,6 dari 49,2 pada bulan Oktober dan di atas estimasi 49. Paul Smith, Economics Director S&P Global Market Intelligence menyebutkan dalam laporan yang diterbitkan bahwa perusahaan meningkatkan produksinya sehingga mendorong peningkatan pada output, namun, penjualan terus melemah selama lima bulan berturut-turut. Hal ini telah membuat perusahaan-perusahaan yang ada tidak melakukan perekrutan baru. Kinerja ini akan tetap tertekan dalam beberapa waktu kedepan jika penjualan tidak mengalami perbaikan yang masih jauh dari kepastian.

Sementara dari Amerika Serikat (AS), IMP Manufaktur ISM untuk bulan November naik ke 48,4, di bawah angka sebelumnya yang tercatat di 46,5 dan melampaui estimasi 47,5. Kemudian, IMP Manufaktur S&P Global juga naik ke 49,7 di atas angka sebelumnya dan estimasi 48,8. Sementara itu, Indeks Harga yang Dibayar, yang merupakan indikator utama inflasi, turun ke 50,3, dari 54,8.

Anggota Dewan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Christopher Waller mengatakan bahwa ia masih cenderung mendukung pemangkasan suku bunga di bulan Desember setelah rilis data inflasi dari AS. Ia juga mengatakan kurang antusias dengan peningkatan angka inflasi terbaru dan menegaskan kembali bahwa ia tidak melihat alasan untuk mengubah sikap secara signifikan. Menurut Bloomberg, Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic belum memutuskan untuk memangkas suku bunga di bulan Desember, tapi ia masih meyakini bahwa The Fed harus menurunkan suku selama beberapa bulan mendatang.

Kini, Alat FedWatch dari CME Group menunjukkan peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada pertemuan di bulan Desember sebesar 25 basis poin hampir 75%.
 

Yen Jepang Sedikit Melemah; USD/JPY Naik Kembali Mendekati Level 150,00

Yen Jepang (JPY) melemah terhadap mata uang Amerika selama sesi Asia di hari Selasa dan mendorong pasangan mata uang USD/JPY menjauh dari level terendah sejak 16 Oktober yang disentuh pada hari sebelumnya. Namun, spekulasi bahwa Bank of Japan (BoJ) akan kembali menaikkan suku bunga di bulan Desember akan membatasi pelemahan JPY yang berarti. Selain itu, ancaman tarif perdagangan dari Presiden AS terpilih Donald Trump, serta risiko geopolitik yang masih ada, dapat mendukung JPY sebagai safe haven.
مزید پڑھیں Previous

WTI Tidak Memiliki Arah dalam Perdagangan Harian yang Kuat, Berosilasi dalam Kisaran di Bawah $68,00

Harga Minyak Mentah AS West Texas Intermediate (WTI) berusaha keras untuk mendapatkan traksi yang berarti pada hari Selasa dan berosilasi dalam kisaran di bawah level $68,00/barel selama sesi Asia.
مزید پڑھیں Next