Back

Rupiah Menguat ke 16.790, Dolar AS Masih Tertekan

  • Rupiah menguat ke 16.790 per USD pada Selasa siang, sementara Dolar AS tetap tertekan di bawah level 100.
  • Penanaman Modal Asing (PMA) Indonesia pada kuartal 1 2025 tumbuh 12,7% pada basis tahunan.
  • Investor tunggu dan lihat menjelang rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) AS pada Jumat, membatasi pergerakan pasar.

Nilai tukar Rupiah Indonesia (IDR) menguat pada perdagangan Selasa siang sesi Asia, mencapai level 16.790 per Dolar AS (USD), mendekati batas bawah kisaran perdagangan di 16.760-16.900. Pasangan mata aung USD/IDR masih bergerak dalam kisaran tersebut, setelah pada hari Senin ditutup lebih rendah di level 16.802.

Sementara itu, Dolar AS saat ini tetap tertekan di bawah level psikologis 100 dengan  perdagangan awal pekan yang relatif lesu. Indeks Dolar (DXY) saat ini berada di kisaran 99,14, naik tipis dari penutupan sebelumnya di 98,90.

Analis valas ING, Chris Turner, mencatat bahwa masih ada ruang bagi DXY untuk menguat ke area 100,00-100,25 pekan ini, meskipun ruang tersebut dinilai terbatas.

Para investor tetap berhati-hati di tengah ketidakpastian arah kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump serta ketegangan geopolitik yang belum mereda. Selain itu, prospek pelonggaran kebijakan moneter yang lebih agresif oleh Federal Reserve (The Fed) dapat membatasi penguatan Dolar lebih lanjut.

PMA Indonesia Tumbuh 12,7%, PMDN Justru Dominan

Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) Indonesia pada kuartal 1 2025 tumbuh 12,7% pada basis tahunan menjadi Rp230,4 triliun, namun melambat dibanding kuartal sebelumnya. Total investasi, termasuk PMDN, mencapai Rp465,2 triliun dan menciptakan lebih dari 594 ribu lapangan kerja. Sektor logam dasar, transportasi, dan pertambangan menjadi pendorong utama, dengan Singapura sebagai investor terbesar, seperti yang dilaporkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

“Biasanya PMA lebih tinggi, tapi kali ini PMDN justru melonjak. Ini menunjukkan keyakinan pelaku usaha dalam negeri terhadap prospek ekonomi nasional,” ujar Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Rosan Roeslani.

Investor Tunggu Data NFP AS

Fokus pasar saat ini tertuju pada laporan ketenagakerjaan Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang akan dirilis pada hari Jumat. Data ini dipandang sebagai indikator penting untuk mengukur kesehatan pasar tenaga kerja dan arah kebijakan suku bunga Federal Reserve.

Ketidakpastian menjelang data tersebut membuat banyak pedagang memilih untuk absen atau menghindari taruhan arah yang agresif. Sentimen pasar diprakirakan akan tetap tenang hingga ada kejelasan lebih lanjut dari data makroekonomi yang akan dirilis akhir pekan ini.

Indikator Ekonomi

Nonfarm Payroll (NFP)

Rilis Nonfarm Payrolls menyajikan jumlah pekerjaan baru yang diciptakan di AS selama bulan sebelumnya di semua bisnis non pertanian; dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS). Perubahan bulanan dalam payrolls bisa sangat fluktuatif. Angka tersebut juga tunduk pada tinjauan yang kuat, yang juga dapat memicu volatilitas di bursa Forex. Secara umum, pembacaan yang tinggi dipandang sebagai bullish bagi Dolar AS (USD), sementara pembacaan yang rendah dipandang sebagai bearish, meskipun tinjauan bulan sebelumnya dan Tingkat Pengangguran sama relevannya dengan angka utama. Oleh karena itu, reaksi pasar bergantung pada bagaimana pasar menilai semua data yang terkandung dalam laporan BLS secara keseluruhan.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Jum Mei 02, 2025 12.30

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: 135Rb

Sebelumnya: 228Rb

Sumber: US Bureau of Labor Statistics

Laporan lapangan pekerjaan bulanan Amerika dianggap sebagai indikator ekonomi paling penting bagi pedagang valas. Dirilis pada hari Jumat pertama setelah bulan yang dilaporkan, perubahan jumlah posisi berkorelasi erat dengan kinerja ekonomi secara keseluruhan dan dipantau oleh pembuat kebijakan. Pekerjaan penuh adalah salah satu mandat Federal Reserve dan mempertimbangkan perkembangan di pasar tenaga kerja saat menetapkan kebijakannya, sehingga berdampak pada mata uang. Meskipun beberapa indikator utama membentuk perkiraan, Nonfarm Payrolls cenderung mengejutkan pasar dan memicu volatilitas yang substansial. Angka aktual yang mengalahkan konsensus cenderung membuat USD bullish.


 

Cipollone, ECB: Ketidakpastian Kebijakan Perdagangan Dapat Mengurangi Investasi Bisnis

Anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa (ECB) Piero Cipollone mengatakan bahwa “ketidakpastian kebijakan perdagangan dapat mengurangi investasi bisnis”
مزید پڑھیں Previous

Indeks Dolar AS Mempertahankan Posisinya Di Atas 99,00 Seiring Kekhawatiran Perdagangan AS-Tiongkok Melemah

Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak performa Dolar AS (USD) terhadap sekumpulan enam mata uang utama, sedang rebound setelah turun lebih dari 0,50% di sesi sebelumnya. DXY diperdagangkan di sekitar 99,20 selama perdagangan sesi Eropa pada hari Senin
مزید پڑھیں Next