Rusia-Ukraina: Empat Skenario yang Mungkin, Harga Energi Tetap Tinggi – ABN Amro

Ketegangan antara Rusia, di satu sisi, dan Ukraina serta AS dan Eropa di sisi lain, sedang meningkat. Para ahli strategi di ABN Amro telah mengidentifikasi empat skenario berbeda, dengan asumsi paling negatif adalah penghentian ekspor produk energi Rusia seperti gas alam, gas alam cair (LNG) dan/atau minyak.

Status Quo (Kemungkinan 75%)

“Kami memperkirakan situasi di pasar energi tetap tidak berubah. Namun demikian, dalam skenario ini, harga gas alam tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama karena pasar terus ketat, setidaknya sampai musim semi 2023. Jika terjadi musim dingin yang keras, baik di Eropa atau di Asia atau keduanya, tekanan akan meningkat di pasar LNG. Namun, kenaikan harga tambahan ini mungkin akan hilang segera setelah periode dingin itu berakhir.”

De-eskalasi yang Mengarah ke Normalisasi Pasar (Kemungkinan 15%)

“Pasar energi akan mulai normal. Akan ada cukup pasokan gas yang tersedia bagi para konsumen di Eropa selama tahun 2022. Harga gas alam akan menjadi normal menuju level rendah EUR 20-an/MWh sebelum tahun 2021 atau bahkan lebih rendah segera setelah kondisi pasar ketat yang sedang berlangsung untuk musim dingin ini berakhir."

Ketegangan Memburuk, Rusia Hentikan Ekspor Gas ke Eropa (Kemungkinan 5-10%)

“Tanpa alternatif jangka pendek akan sepenuhnya menggantikan ekspor gas Rusia ke Eropa, pasokan energi perlu dijatah, khususnya untuk industri. Selain itu, harga gas alam akan melonjak secara signifikan lebih tinggi, dan mencapai rekor tertinggi baru untuk sebagian besar kurva berjangka. Kontrak bulanan TTF dapat diperdagangkan di atas EUR 200/MWh untuk periode yang diperpanjang, dengan harga puncak yang jauh lebih tinggi. Sebagai efek tidak langsung, harga listrik akan melonjak lebih tinggi di seluruh Eropa.”

Eskalasi yang lebih besar juga akan mempengaruhi pasar minyak (Kemungkinan <5%)

“Rusia akan memutuskan untuk menghentikan ekspor minyak ke Eropa. Pergeseran seperti itu di pasar minyak akan menyebabkan harga minyak yang lebih tinggi. Harga minyak akan diperdagangkan di atas $100/barel dan dalam kasus kekhawatiran pasokan yang serius bahkan mengarah ke pengujian baru tertinggi sepanjang masa ($149/barel). Karena kondisi pasar yang lebih ketat, situasi tersebut dapat bertahan selama sisa tahun ini.”