GBP/USD Meluncur di Bawah Pertengahan 1,31, Terendah Sejak Desember 2020 di Tengah Rally USD
- GBP/USD tetap di bawah tekanan jual yang besar untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Senin.
- Pergerakan dana global ke aset-aset yang lebih aman terus menguntungkan safe-haven USD dan memberikan tekanan
- Aksi jual teknis di bawah 1,3200 lebih jauh berkontribusi pada lintasan ke bawah.
Pasangan GBP/USD terus melemah sepanjang pertengahan sesi Eropa dan turun ke level terendah sejak Desember 2020, di sekitar wilayah 1,3140 dalam satu jam terakhir.
Pasangan mata uang ini menambah penurunan besar minggu lalu dan mengalami beberapa tindak lanjut aksi jual untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Senin di tengah perpanjangan rally kuat dolar AS baru-baru ini. Investor terus membuang aset-aset berisiko setelah eskalasi lebih lanjut dalam konflik Rusia-Ukraina. Itu, pada gilirannya, mendorong permintaan aset-aset safe-haven tradisional dan mendorong USD ke level tertinggi sejak Mei 2020.
Dalam perkembangan terbaru, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa pemerintahan Biden sedang berdiskusi dengan pemerintah Eropa soal pelarangan impor minyak mentah dan gas alam Rusia. Itu telah menyebabkan kenaikan tajam harga minyak mentah dan memicu kekhawatiran guncangan inflasi besar pada ekonomi global. Ini dilihat sebagai faktor lain yang memengaruhi sentimen risiko yang sudah lebih lemah.
Terlepas dari itu, sebagian besar rincian ketenagakerjaan bulanan AS Jumat yang optimis dan kenaikan dalam imbal hasil obligasi Pemerintah AS lebih jauh mendukung greenback. Lintasan ke bawah menyingkirkan beberapa stop perdagangan jangka pendek yang ditempatkan di dekat angka bulat 1,3200. Oleh karena itu, penurunan lebih lanjut dapat dikaitkan dengan beberapa aksi jual teknis. Penembusan berikutnya di bawah terendah 2021 mungkin telah menyiapkan panggung untuk penurunan lebih lanjut.
Tidak ada data ekonomi penggerak pasar utama yang akan dirilis pada hari Senin, baik dari Inggris atau AS, membuat pasangan GBP/USD bergantung pada dinamika harga USD. Itu, pada gilirannya, mengindikasikan bahwa fokus pasar tetap pada berita geopolitik yang akan datang menjelang babak ketiga pembicaraan gencatan senjata Rusia-Ukraina.